Kisah Qabil dan Habil di Al-Quran Lengkap


Kisah Qabil dan Habil di Al-Quran Lengkap
Kisah Qabil dan Habil di Al-Quran Lengkap
Qabil dan Habil adalah dua orang putra Nabi Adam ‘alaihissalam. Seperti yang kita ketahui bahwa Nabi Adam ‘alaihissalam adalah manusia pertama yang diciptakan Allah ‘Azza Wa Jalla. Dari keturunan dialah kita dilahirkan. Maka dari itu Nabi Adam ‘alaihissalam adalah bapak seluruh umat manusia, sehingga terkadang kita juga disebut Bani Adam yang berarti “anak keturunan Adam.” Di dalam Al-Quran kisah Qabil dan Habil diceritakan pada surah Al-Maa’idah. Meskipun tidak menyebutkannya secara langsung akan tetapi berdasarkan hadits nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa keduanya adalah Qabil dan Habil. Simak penjelasan singkatnya.

Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!." Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa." (Q.S. Al-Maa’idah : 27)


Jadi dikisahkan bahwa Allah Jalla Jalaluh memerintahkan kedua putra Nabi Adam ‘alaihissalam untuk mempersembahkan kurban. Habil pun memberikan kurban terbaik yang dimiliknya, sedangkan sang kakak yaitu Qabil mempersembahkan kurban yang jelek. Sehingga Allah Ta’ala menerima kurban Habil dan menolak kurban Qabil. Qabil pun berniat membunuh sang adik (Habil). Akan tetapi karena keikhlasan Habil dan ketaatannya kepada Allah, dia tidak mau membunuh Qabil.

"Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam." (Q.S. Al-Maa’idah : 28)

Kemudian Habil menasehati Qabil,

"Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim." (Q.S. Al-Maa’idah : 29)


Tetapi karena terbawa emosi dan hawa nafsunya, Qabil pun membunuh Habil yang saat itu pasrah.

Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi. (Q.S. Al-Maa’idah : 30)

Akan tetapi Qabil menyesal dan termasuk orang yang merugi. Setelah itu Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengutus burung gagak agar mengajari Qabil cara mengubur mayat saudaranya itu.

Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: "Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal. (Q.S. Al-Maa’idah : 31)

Itulah kisah mengenai Qabil dan Habil lengkap di Al-Quran. Banyak sekali faedah dan hikmah yang bisa kita ambil dari kisah ini. Beberapa hikmah di antara adalah kita tidak boleh dendam dan dengki dengan siapapun, apalagi dengan saudara kita. Karena sesungguhnya sifat dendam itu hanya merugikan saja dan datangnya dari syetan. Hikmah selanjutnya adalah kita harus mempersembahkan yang terbaik untuk Allah, kita harus beramal dengan sekuat mungkin dan semaksimal mungkin. Kita tidak boleh menganggap remeh suatu amalan. Mungkin di mata kita suatu amalan itu remeh, tetapi di sisi Allah itu adalah amalan yang besar. Hikmah berikutnya adalah kita tidak boleh menyakiti orang, baik itu menyakiti secara fisik ataupun psikis, apalagi sampai membunuh. Ini adalah perbuatan dosa yang amat besar. Dan masih banyak lagi hikmah yang terkandung di dalam kisah ini. Sebagai orang yang beriman sudah seharusnya kita mengambil i’tibar dan manfaat dari ayat-ayat Al-Quran.


Semoga bermanfaat.
Share on Google Plus

- Yusri Triadi

liputanalquran.com
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment