Paham Syiah Tidak Berbahaya, Kata Siapa?


Paham Syiah Tidak Berbahaya, Kata Siapa?
Paham Syiah Tidak Berbahaya, Kata Siapa?

Syi’ah rafidhoh bukanlah Islam. Karena kalau mereka Islam mereka tidak akan seperti itu. Paham-paham yang dianut orang Syi’ah sangatlah bertentangan dengan Islam. Kepercayaan yang ada pada Syi’ah sudah keluar dari syariat yang dibawa Muhammad bin ‘Abdullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Paham-paham Syi’ah amatlah berbahaya, bukan hanya bagi dirinya akan tetapi juga bagi orang lain. Segala bentuk paham yang bertentangan dengan syariat Islam adalah berbahaya. Di antara paham mereka yang sangat bertentangan dengan Islam adalah mereka meyakini bahwa Al-Quran telah berubah. Mereka mengatakan bahwa Al-Quran yang ada pada kita saat ini hanyalah 1/3 dari yang asli. Mereka mengatakan bahwa para sahabat telah merubah apa yang ada di Al-Quran. Ini sangat bertentang dengan prinsip kita Ahlussunnah bahwa Al-Quran telah dijaga Allah Ta’ala dari berbagai kerusakan.

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (Q.S. Al-Hijr : 9)


Di dalam kepercayaan Syi’ah yang sangat menyimpang adalah nikah mut’ah. Mereka mengatakan bahwa mut’ah memiliki banyak keutamaan. Ini sangat melanggar syari’at Islam karena nikah mut’ah digunakan orang Syi’ah untuk melampiaskan nafsu mereka.

Orang-orang syi’ah juga tidak segan-segan mengkafirkan para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka mengkafirkan Abu Bakar, ‘Umar, ‘Utsman, Abu Dzar, Abu Hurairah, ‘Aisyah, Hafshah dan sahabat-sahabat lainnya. Mereka menyatakan bahwa para sahabat telah ingkar kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bahkan mereka mengutuk para sahabat. Mereka juga mendoakan para sahabat yang mulia itu agar masuk neraka dan meminta kepada Allah agar melaknat para sahabat. Hanya ada 3 atau 4 sahabat saja yang tidak mereka kafirkan dan salah satunya adalah Salman Al-Farisy. Ini sangat bertentangan dengan nash Al-Quran maupun Hadits yang menjelaskan bahwa Allah ridho terhadap para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

(Juga) bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah dan RasulNya. Mereka itulah orang-orang yang benar. Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung. (Q.S. Al-Hasyr : 8-9)


Keutamaan para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam disebutkan banyak ayat Al-Quran, salah satunya adalah,

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. (Q.S. Al-Fath : 29)

Orang-orang syi’ah juga mengganggap bahwa ‘Ali, Fathimah, Hasan dan Husein ma’shum. Mereka meyakini bahwa keempat orang ini tidak memiliki dosa. Ini tentu saja bertentangan dengan akidah Islam yang meyakini hanya para nabi saja yang ma’shum, selain daripada itu tidaklah ma’shum. Mereka juga mengimani 12 imam mereka (termasuk ‘Ali, Hasan, Husein) seperti tuhan. Mereka meyakini bahwa para imam tahu kapan mereka mati. Padahal aslinya ‘Ali, Hasan, Husein, dan para imam lainnya seperti Imam Ja’far Shodiq tidak pernah mengajarkan seperti yang dikatakan orang-orang Syi’ah.

Itulah di antara paham dan kepercayaan orang Syi’ah yang sangat bertentang dengan syariat Islam. Semua akidah dan paham ini tentu saja berbahaya. Akan tetapi syi’ah tidak pernah bosan menyebarkan kepercayaan sesat dan menyesatkan ini. Syi’ah ini sebenarnya lebih berbahaya daripada Yahudi dan Nasrani. Karena kalau Yahudi dan Kristen itu jelas kekafirannya, akan tetapi syi’ah kekafirannya tersembunyi karena mereka mempraktekkan taqiyah. Mereka mempraktekkan taqiyah yang mana beda di lisan beda di hati. Maka dari itu saya menghimbau kepada seluruh umat Islam agar tidak terpengaruh dengan bujuk rayu syi’ah. Sedangkan kepada temanku yang syi’ah saya berpesan untuk bertaubat sebelum datang ajal kepada kalian. Demi Allah kami umat Islam mencintai kalian, maka dari itu kami ingin kalian kembali kepada jalan yang benar sebagaimana keinginan kami terhadap teman kita Yahudi dan Nasrani. Tetaplah ikuti Al-Quran dan Hadits Sahih serta para ‘ulama yang tegak di atas sunnah Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam. Jika ada yang menyimpang maka kita jauhi dan kalau ada teman kita yang mulai terpengaruh maka kita nasehati dia agar kembali kepada jalan yang benar.

(Baca Juga : Apakah Rokok Haram?)

Semoga bermanfaat.
Share on Google Plus

- Yusri Triadi

liputanalquran.com
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment