Benarkah Islam Agama Teroris? (Lengkap)


Agama Islam
Apakah Agama Islam Agama Teroris?
Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia dan segala apa yang ada di dunia ini. Bukan menjadi suatu hal yang fenomenal lagi terdengar di telinga kita mengenai agama Islam yang sering dianggap orang menjadi agama teroris. Sungguh, orang yang mengatakan bahwa agama Islam adalah agama teroris tidak mengenal Islam yang sebenarnya. Bagaimana mungkin Islam yang sesungguhnya mengajarkan kasih sayang, agama yang melarang memutus tali silaturahmi antar sesama saudaranya, agama yang diperintahkan untuk menyembah Allah dengan sebenar-benarnya, agama yang selalu mengajak umatnya untuk mengerjakan kebaikan dan meninggalkan perbuatan buruk ini dikatakan sebagai agama teroris? Bagaimana mungkin orang dapat mengatakan agama Islam sebagai agama teroris dengan beralasan karena ada segelintir orang yang salah dalam memahami agama Islam sehingga menyebabkan mereka melakukan tindakan radikal seperti teror. Jangan salahkan Islam atas tindakan-tindakan teroris tersebut, yang disalahkan adalah orangnya (teroris tersebut). Tidak ada perintah di dalam agama Islam, baik Al-Quran ataupun Hadits yang memerintahkan untuk membunuh orang seenaknya, membunuh orang nonmuslim tanpa memperhatikan ketentuannya, dan mengebom orang-orang. Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menyuruh umatnya agar mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.

Salah seorang di antara kalian tidaklah dikatakan beriman hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.(HR. Bukhari no. 13 dan Muslim no. 45)
Jangan hanya karena teroris itu seorang muslim lantas kalian menyatakan agama kami yang mulia ini sebagai agama teroris. Sungguh, kami juga melaknat dan mengecam tindakan teroris itu tanpa peduli dia muslim ataupun bukan. Lalu bagaimana jika dia seorang Kristen ataupun Yahudi? Mengapa kalian tidak mengecap agama mereka sebagai agama teroris? Fikirkan itu.

Misalnya ada sekelompok koruptor di kota A, lantas kalian menamakan kota A tersebut sebagai kota koruptor? Tentu saja penduduknya akan marah dan tidak ingin disebut sebagai kota koruptor, karena yang disalahkan adalah orang yang koruptor itu, bukan kotanya. Perlu ditekankan di sini yakni Agama Islam adalah agama yang mengajarkan kasih sayang.

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. (Q.S. Al-Fath : 29)
Tidak ada satu kata “pedang” pun di dalam Al-Quran, tidak ada satu perintahpun yang menyuruh umat Islam untuk melakukan tindakan terorisme. Karena anggapan orang tentang agama Islam itu agama teroris sehingga memunculkan “Islam phobia” yang mana orang jadi anti-Islam, orang-orang mengecap orang Islam sebagai umat yang berdosa dan layak untuk dibenci. Padahal mereka tidak mengenal Islam sesungguhnya, Islam disebarkan dengan kasih sayang dan penuh cinta. Salah satu bukti bahwa Islam disebarkan dengan kasih sayang adalah peristiwa dakwah Rasulullah di Thoif. Saat itu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ingin mengajak penduduk Thoif untuk masuk ke dalam agama Islam, bukannya diterima malah Rasulullah dicaci, Rasulullah dihina, Rasulullah dilempar dengan tahi, dengan kotoran, dengan sesuatu yang jorok dan menyakitkan sehingga kala itu Rasulullah terluka dan sangat terpojokkan. Lalu Rasulullah pun menepi untuk menyendiri, di sana malaikat pun menghampiri Rasulullah dan menyatakan bahwa dia (malaikat) adalah utusan dari Allah dan diperintahkan Allah untuk mematuhi setiap komando dari Nabi Muhammad, malaikat bahkan memberi penawaran kepada Rasulullah jikalau beliau mau dia akan mengangkat gunung Uhud dan menjatuhkannya ke penduduk Thoif yang telah melukai Rasulullah. Akan tetapi bagaimana sikap Rasulullah? Rasulullah menolak tawaran malaikat tersebut mentah-mentah, bahkan Rasulullah berdoa  kepada Allah agar kiranya banyak orang-orang yang beriman lahir dari negeri Thoif tersebut, karena Rasulullah tahu bahwa beliau menyebarkan agama Islam dengan kasih sayang, seperti layaknya seorang ayah yang kasih sayang terhadap anaknya. Rasulullah tidak pernah membenci orang kafir yang menyakitinya, akan tetapi Rasulullah mendoakan dan mendakwahkan mereka agar masuk ke dalam agama Islam.

Rasulullah tidak ingin orang-orang kafir dan musyrik masuk ke dalam neraka, Rasulullah ingin mereka kembali ke jalan yang benar sehingga dimasukkan Allah ke dalam surga-Nya. Karena orang-orang kafir sudah dijamin Allah masuk ke dalam neraka

Sesungguhnya orang-orang yang kafir baik harta mereka maupun anak-anak mereka, sekali-kali tidak dapat menolak azab Allah dari mereka sedikitpun. Dan mereka adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (Q.S. Ali ‘Imran : 116)

Itulah hebatnya Islam, mereka tidak pernah membenci orang kafir akan tetapi Islam membenci kekafiran yang mereka lakukan, bahkan Islam ingin mengajak orang-orang kafir untuk memeluk agama Islam agar mereka tidak menjadi penghuni neraka. Umat Islam tidak pernah diajarkan menjadi teroris, akan tetapi orang-orang yang teroris itu adalah orang yang salah memahami agama Islam dan tindakan mereka tidak dibimbing dengan petunjuk yang benar. Maka dari itu jangan salahkan Islam, Islam tidaklah salah, akan tetapi pelaku teroris itulah yang salah.
Semoga bermanfaat.
Share on Google Plus

- Yusri Triadi

liputanalquran.com
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment