Siapakah Yesus, Tuhan Atau Nabi? PEMBAHASAN LENGKAP


Ilustrasi Yesus
Ilustrasi Yesus

Salah satu yang menjadi pembeda antara apakah dia beragama Kristen ataukah Islam dapat dilihat dari bagaimana dia memandang Yesus Kristus, jika seseorang memandang Yesus sebagai Tuhan maka pasti dia adalah seorang Kristen, sedangkan jika seseorang memandang Yesus sebagai nabi dan utusan Tuhan maka pasti dia adalah seorang Islam. Ini sebenarnya yang menjadi inti utama pembeda antara Islam dan Kristen yaitu permasalahan ketuhanan Yesus. Pada tulisan kali ini kita akan membahas tentang siapakah Yesus, apakah dia Tuhan ataukah seorang Nabi? Untuk membahas itu semua saya akan menggunakan dalil-dalil dari Alkitab, karena Alkitab adalah satu-satunya rujukan utama di muka bumi ini tentang akidah Kristen dan umat Kristen memercayai bahwa Alkitab menjelaskan banyak tentang ketuhanan Yesus.
Untuk mengetahui apakah Yesus itu Tuhan atau Nabi maka ada 3 faktor pendukungnya, yaitu :

1. Pengakuan dari orang-orang yang hidup sezaman dengan Yesus
2. Pengakuan Yesus sendiri
3. Pengakuan Allah

Saya lebih percaya terhadap ketiga faktor di atas dibandingkan kata-kata para pendeta, uskup maupun suster yang ada di Gereja. Saya lebih percaya 3 faktor di atas dibandingkan hasil rapat Konsili Nicea pada tahun 325 Masehi, jauh setelah zaman Yesus dan para saksi mata yang hidup dengan Yesus sudah mati. Maka dari itu untuk mengetahui apa sebenarnya keduduka Yesus, kita harus melihat pengakuan dari orang-orang yang hidup sezaman dengan Yesus, pengakuan Yesus sendiri dan juga pengakuan Allah.

1. Pengakuan dari orang-orang yang hidup sezaman dengan Yesus

Pengakuan orang-orang yang hidup sezaman dengan Yesus sangatlah penting, karena mereka hidup sezaman dengan Yesus, mereka tinggal bersama Yesus, mereka berjalan bersama dengan Yesus dan saksi mata langsung tentang kehidupan Yesus. Lalu apa pengakuan mereka yang hidup sezaman dengan Yesus?

Dan orang banyak itu menyahut: "Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea." (Matius 21 : 11)

Lalu mulailah beberapa orang meludahi Dia dan menutupi muka-Nya dan meninju-Nya sambil berkata kepada-Nya: "Hai nabi, cobalah terka!" Malah para pengawalpun memukul Dia. (Markus 14 : 65)

Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. (Lukas 24 : 19)

Beberapa orang di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan-perkataan itu, berkata: "Dia ini benar-benar nabi yang akan datang." (Yohanes 7 : 40)

Lalu kata mereka pula kepada orang buta itu: "Dan engkau, apakah katamu tentang Dia, karena Ia telah memelekkan matamu?" Jawabnya: "Ia adalah seorang nabi." (Yohanes 9 : 17)

Keempat Injil saja yakni Matius, Markus, Lukas dan Yohanes sepakat bahwasannya orang-orang yang hidup sezaman dengan Yesus menyatakan tentang status Yesus, yaitu seorang Nabi. Bahkan kalau kita lihat di atas sebagaimana yang disebutkan Matius bahwa “Inilah Nabi Yesus dari Nazaret.” Jadi orang-orang yang hidup sezaman dengan Yesus menyatakan bahwa Yesus adalah seorang Nabi, bukanlah Tuhan.

2. Pengakuan Yesus sendiri

Pengakuan Yesus adalah sangat penting karena tanpa pengakuan sendiri dari dia kita tidak akan mengetahui dengan jelas siapa Yesus sebenarnya. Misalnya seseorang itu tidak mengatakan bahwa dia adalah Jenderal Perwira Tertinggi, meskipun dia memakai baju tentara itu tidak membuktikan statusnya, yang terutama yang kita lihat apakah dia mengakui sendiri bahwa dia adalah Jenderal Perwira Tertinggi, kalau tidak berarti tidak. Bukankah begitu? Lalu apa pengakuan Yesus tentang status dirinya.

Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." (Matius 13 : 57)

Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya." (Markus 6 : 4)

Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. (Lukas 4 : 24)

sebab Yesus sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri. (Yohanes 4 : 44)

Lagi-lagi keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes) setuju bahwa Yesus adalah seorang nabi. Ini sudah dibuktikan dengan pernyataan Yesus sendiri yang menyatakan dia adalah seorang Nabi. Dari mana kita bisa berkesimpulan dengan hal demikian? Ketika Yesus kecewa dan menolaknya (Matius 13 : 57) Yesus langsung mengeluarkan pernyataan bahwa “seorang nabi dihormati dimana-mana kecuali di tempat asalnya.” Maksudnya adalah Yesus sedang menyindir orang-orang yang menolak risalah yang dibawanya, Yesus kecewa sehingga dia mengeluarkan pernyataan tersebut sebagai ungkapan penegasan dari dia dan rasa kecewa yang dia rasakan.

3. Pengakuan Allah

Tidak ada pengakuan yang lebih besar dibandingkan pengakuan Allah sendiri.

Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia. (Kisah Para Rasul 5 : 29)

Allah adalah yang paling besar dari apapun di dunia ini, pengakuannya tentang status ketuhanan-Nya menjadi penting karena umat Kristen tetap bersikeras menyatakan bahwa Yesus adalah Allah. Apa pengakuan Allah?

Lagi Sang Mulia dari Israel tidak berdusta dan Ia tidak tahu menyesal; sebab Ia bukan manusia yang harus menyesal." (1 Samuel 15 : 29)

Ayat di atas menyebutkan bahwa Allah bukanlah manusia, karena manusia memiliki sifat menyesal sedangkan Tuhan tidak. Kita mengetahui bahwa Yesus adalah manusia, dia dilahirkan dan disunat pada hari ke-8. Kita tidak mensifat Tuhan seperti ini bukan? Ayat yang lainnya adalah,
Aku tidak akan melaksanakan murka-Ku yang bernyala-nyala itu, tidak akan membinasakan Efraim kembali. Sebab Aku ini Allah dan bukan manusia, Yang Kudus di tengah-tengahmu, dan Aku tidak datang untuk menghanguskan. (Hosea 11 : 9)

Allah lagi-lagi menyatakan bahwa Dia itu Allah dan bukan manusia. Allah tahu bahwa Dia adalah Allah, mana mungkin ada Tuhan yang tidak tahu kalau Dia Tuhan. Maka dari itu Yesus bukanlahTuhan.

Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia. (Ulangan 4 : 35)

Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa Tuhanlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain. (Ulangan 4 : 39)

Ayat di atas menegaskan bahwa Allah adalah Tuhan, tidak ada yang lain kecuali Dia.

Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! (Ulangan 6 : 4)

Tuhan itu adalah Allah dan Tuhan itu Esa, bukan dua dan bukan tiga.

"Kamu inilah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi. Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku. Akulah yang memberitahukan, menyelamatkan dan mengabarkan, dan bukannya allah asing yang ada di antaramu. Kamulah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan Akulah Allah. (Yesaya 43 : 10-12)

Allah mengatakan bahwa Dia adalah Tuhan, tidak ada Tuhan yang lain, Dia tetaplah Dia, bukannya Yesus.

Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku, supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain, (Yesaya 45 : 5-6)

Kecuali Allah tidak ada lagi Allah, berarti Yesus bukan Allah. Tidak ada yang lain di luar Allah dan tidak ada Allah yang lain.

YESUS MENGAKUI SENDIRI BAHWA DIA ADALAH SEORANG UTUSAN

Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan. Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku." (Yohanes 12 : 49-50)

Yesus menyatakan sendiri bahwa dia tidak berkata bukan dari dirinya sendiri, tetapi dari Bapa yang mengutus Yesus. Yesus menyampaikan sesuatu yang difirmankan oleh Bapa kepadanya.

Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" (Matius 4 : 10)

Ketika di atas gunung yang tinggi Iblis menawarkan kepada Yesus bahwa dia akan diberikan segala hal dengan syarat sujud kepadanya (Iblis), akan tetapi Yesus malah mengusir Iblis dan menyuruh untuk menyembah Allah, bukan menyuruh menyembah dia (Yesus).

Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?" Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. (Markus 12 : 28-29)

Yesus mengatakan bahwa hukum terutama adalah Tuhan itu Allah, Tuhan itu Esa, bukan dua dan bukan tiga.

Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. (Markus 12 : 32)

Ayat di atas sebenarnya adalah lanjutan dari ayat sebelumnya tentang pertanyaan mengenai hukum terutama, dan ahli Taurat yang berhadapan langsung dengan Yesus itu pun membenarkan apa yang dikatakan Yesus, bahwa tidak ada tuhan yang lain kecuali Dia (Allah), tidak ada di sini menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan.

Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. (Yohanes 17 : 3)

Ayat di atas berbicara adalah saat Yesus menengadah ke langit dan mengucapkan berbagai kata kepada Allah, Yesus mengatakan bahwa Allah-lah satu-satunya Allah yang benar, bukan Yesus. Dan Yesus sendiri menyatakan kepada Allah bahwa dia adalah utusan Allah.

Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. (Yohanes 17 : 8)

Masih lanjutan dari Yohanes pasal 17 ayat 3, Yesus menyatakan bahwa Yesus telah menyampaikan segala firman yang disampaikan Allah kepadanya dan Yesus lagi-lagi menyatakan bahwa dia adalah utusan Allah.

dan jikalau Aku menghakimi, maka penghakiman-Ku itu benar, sebab Aku tidak seorang diri, tetapi Aku bersama dengan Dia yang mengutus Aku. (Yohanes 8 : 16)

Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku. (Yohanes 5 : 30)

Ayat di atas lagi-lagi berbicara mengenai status Yesus, dia sendiri yang menyatakan bahwa dia adalah seorang utusan, bukanlah Tuhan. Kalau dia seorang utusan berarti dia seorang nabi.

Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya. Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. (Lukas 22 : 43-44)

Ayat di atas menyebutkan bahwa Yesus ketakutan dan sungguh-sungguh berdoa. Apakah Tuhan takut kepada malaikat? Apakah Tuhan berdoa? Tentu saja tidak. Akan tetapi kalau dia seorang manusia biasa maka itu adalah hal yang wajar.

Maka dari itu, dari berbagai ayat Alkitab yang sudah saya sebutkan dan jelaskan menunjukkan bahwa Yesus bukanlah Tuhan, akan tetapi dia adalah seorang Nabi, baik orang-orang yang hidup sezaman dengan Yesus maupun Yesus sendiri menyatakan bahwa dia adalah seorang nabi, dia adalah seorang utusan, dia diutus oleh Allah. Apakah kalian ingin membantah sesuatu yang sudah jelas di mata kepala kalian sendiri? Ataukah kalian masih ingin mengimani sesuatu yang tidak pernah diajarkan Yesus. Kalian menyembahnya, kalian menjadikan dia tuhan, kalian mengatakan dia adalah Tuhan, sesuatu yang tidak pernah diajarkan dan diperintahkan oleh Yesus.
Semoga Allah memberi hidayah kepada orang-orang Kristen untuk masuk ke dalam Islam.
Share on Google Plus

- Yusri Triadi

liputanalquran.com
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment