Penjelasan Bapa Lebih Besar Daripada Yesus di Alkitab


Bapa Lebih Besar Daripada Yesus
Bapa Lebih Besar Daripada Yesus

Akidah utama dari orang-orang Kristen adalah mereka meyanini Trinitas, yaitu keyakinan tentang Tuhan Yang Maha Esa akan tetapi terdiri atas tiga oknum, yaitu Bapa, Anak (Yesus Kristus) dan Roh Kudus. Akan tetapi jikalau dibilang kalau mereka menyembah 3 tuhan mereka tidak setuju dan menolak, mereka tetap bersikeras mengatakan itu adalah satu Tuhan. Biarlah orang-orang Kristen tetap pada keyakinan aneh dan sesatnya, tugas kita hanyalah menyampaikan pesan kebenaran dan mengingatkan saja kepada mereka. Pada tulisan kali ini kita akan membahas tentang Bapa yang lebih besar daripada Yesus. Dari mana kita mengetahui bahwa Bapa lebih besar daripada Yesus alias Yesus lebih kecil daripada Bapa? Dari ayat ini,

Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. (Yohanes 14 : 28)
Yesus mengatakan bahwa Bapa lebih besar daripada dirinya, atau dengan kata lain dia lebih kecil daripada Bapa. Pernyataan ini menjelaskan kepada kita bahwa Yesus memisahkan dirinya daripada Bapa, maksudnya Yesus itu berbeda dengan Bapa dan bukanlah satu pribadi. Lalu bagaimana dengan pernyataan Yesus di bawah ini,

Aku dan Bapa adalah satu.” (Yohanes 10 : 30)

Kalau kita lihat konteks ayatnya dan jalur ceritanya yang bermula dari ayat 23 maka kita akan dapat simpulkan bahwa “satu” pada ayat di atas maksudnya adalah makna tujuannya, bukanlah dalam bentuk fisik ataupun sebenarnya.

Lebih daripada itu Yesus Kristus mengatakan kepada seluruh dunia,

Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. (Yohanes 10 : 29)
Yesus mengatakan bahwa Bapa lebih besar daripada siapapun, bahkan termasuk Yesus itu sendiri. Yesus tidak mengatakan bahwa Bapa dan dirinya adalah satu oknum, akan tetapi keduanya berbeda. Ketika seseorang mengatakan “Dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus”, sebenarnya ada tiga gambaran berbeda yang ada di fikiran orang itu. Bapa adalah Tuhan Yang Maha Pencipta, Tuhan Yang menciptakan langit dan bumi, Tuhan yang menciptakan manusia dan makhluk yang ada di seluruh jagad raya ini. Sedangkan Yesus? Dia adalah utusan, dia adalah rasul Bapa, dia adalah manusia biasa, bukanlah Tuhan sebagaimana yang diimani oleh orang-orang Kristen. Sedangkan Roh Kudus sering dilambangkan sebagai Roh Allah dan dilambangkan dengan merpati putih.

Bapa tidaklah mungkin bisa disandingkan dengan Yesus apalagi Roh Kudus. Bapa dan Yesus adalah pribadi yang sangat berbeda jauh, bahkan lebih jauh dibandingkan perbedaan langit dan bumi. Sampai kapanpun Yesus tidak bisa disetarakan dengan Bapa, sehingga ketika seseorang mengimani Trinitas maka dia mengimani tiga Tuhan dalam tiga pribadi yang berbeda.

Kalau keimanan seseorang sudah mengatakan tuhan itu tiga, tentu saja keimanan itu salah. Tuhan itu pasti hanya satu dan Dialah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya dan tidak ada yang setara dengan Dia. Satu-satunya agama yang mengajarkan para pemeluknya untuk mengimani Allah Yang Maha Esa dengan sesungguhnya adalah Islam. Sedangkan Kristen dan Yahudi sudah menyimpang dan tersesat sejauh-jauhnya dari jalan kebenaran yang sesungguhnya. Untuk itulah saya mengajak kepada segenap orang-orang non muslim yang ada di muka bumi ini agar segera bertaubat dan kembali kepada jalan yang sesungguhnya yaitu Islam. Karena dengan Islam lah kita akan mendapatkan kebahagiaan dan kenikmatan yang hakiki, dengan Islam lah kita bisa mengenal Tuhan dan kebenaran lebih jelas lagi.

Ketahuilah bahwa dengan keimanan yang benarlah kita akan selamat di dunia dan di akhirat, jika kita salah dalam memilih keyakinan dan keimanan maka kita akan tersesat sejauh-jauhnya. Akan tetapi itu kembali lagi kepada kehendak Allah Subhanahu Wa Ta’ala, jikalau Allah belum memberikan hidayah kepada orang-orang non muslim untuk masuk ke dalam Islam maka orang tersebut tidak akan menganut agama Islam sampai kapanpun juga. Jadi, meskipun kebenaran sudah tampak jelas sejelas-jelasnya akan tetapi jikalau Allah Ta’ala belum menghendakinya maka itu tidak akan terjadi.
Semoga Allah memberi hidayah kepada orang-orang non muslim untuk masuk ke dalam agama Islam.
Share on Google Plus

- Yusri Triadi

liputanalquran.com
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment