Apakah Al-Quran Mendukung dan Mengajarkan Trinitas?


Al-Quranul Karim
Al-Quranul Karim
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia, Tuhan Pemilik ‘Arsy yang agung.

Apakah Al-Quran mendukung dan mengajarkan Trinitas? Demi Allah, tidak ada satupun ayat Al-Quran yang mendukung apalagi mengajarkan Trinitas. Dari lebih dari 6.000 ayat di Al-Quran tidak satupun ada yang mendukung Trinitas, yang ada banyak sekali ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang ketauhidan dan mengajarkan agar umat manusia menyembah Allah semata, Allah Yang Maha Esa, bukan 1 tuhan dalam 3 pribadi, tetapi Allah Yang Maha Esa.

Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (Q.S. Al-Baqarah : 163)
Trinitas adalah akidah yang menyatakan bahwa tuhan itu 1 akan tetapi terdiri dari 3 pribadi, yakni Allah, Yesus dan Roh Kudus. Seharusnya umat Kristen sadar bahwa di kitab mereka pun tidak ada satu ayatpun yang mengajarkan Trinitas, baik di Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Ayat yang sering digunakan adalah 1 Yohanes 5 : 7 dan Matius 28 : 19-20. Kedua ayat ini dinyatakan dan dijelaskan sendiri oleh para pakar agama Kristen adalah ayat sisipan, ayat buatan, tidak ada pada naskah aslinya. Siapa yang telah memasukannya? Bukan muslim, bukan Yahudi, bukan Hindu dan juga bukan Buddha. Tetapi orang Kristen itu sendiri, mereka telah mengubah ayat-ayat Tuhan sesuka hati mereka dengan nafsu mereka.

Di Alkitab saja tidak ada apalagi di Al-Quran, di Al-Quran sudah jelas Allah menentang Trinitas ini secara jelas.

Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara. (Q.S. An-Nisaa’ : 171)

Allah sendiri yang menyatakan bahwa “janganlah mengatakan Tuhan itu tiga”, karena Allah itu Tuhan Yang Maha Esa. Karena di dalam Trinitas sungguh jelas bahwa umat Kristen itu menyembah tiga tuhan meskipun mereka bersikeras untuk mengatakan bahwa itu adalah 1 tuhan. Pada ayat lainnya, Allah menerangkan bahwa telah kafirlah orang yang mengatakan bahwa Dia adalah salah satu dari yang tiga.

Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. (Q.S. Al-Maaidah : 73)

Lagi-lagi Allah menjelaskan bahwa Dia bukanlah salah satu pribadi di Trinitas karena Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa, Dia adalah satu-satunya tuhan.

Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung. (Q.S. Al-Mu’minuun : 117)
Tidak ada dalil bahwa Al-Quran mengajarkan Trinitas, tidak ada sedikit pun. Lihatlah bagaimana Al-Quran menjelaskan secara sederhana jikalau ada tuhan selain Allah.

Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang lain) beserta-Nya, kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu. (Q.S. Al-Mu’minuun : 91)

Mungkin orang-orang Kristen mengambil dalil ayat di bawah ini

Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?." Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib." (Q.S. Al-Maaidah : 116)

Ada orang Kristen beranggapan, “Trinitas umat Islam adalah Tuhan Allah, Tuhan Ibu (Maryam), Tuhan Anak (Yesus).” Kalau kita baca kembali ayat di atas maka terdapat penjelasan bahwa pada saat itu ada fitnah yang tersebar bahwa Yesus (Nabi ‘Isa) mengajarkan untuk menyembah 3 tuhan, yaitu  Allah, Maryam, dan Nabi ‘Isa, sehingga  Allah bertanya kepada Nabi ‘Isa apakah dia yang mengatakan untuk menjadikan ibunya dan dia sebagai tuhan selain Allah. Akan tetapi Nabi ‘Isa menjawab bahwa dia tidak pernah berkata demikian. Jadi, ini sebagai penegasan bahwa Nabi ‘Isa juga menolak dijadikan Tuhan.

Alasan yang digunakan orang Kristen lainnya adalah Al-Quran menggunakan kata “Kami” seperti

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (Q.S. Al-Hijr : 9)

Jadi, di dalam Bahasa Arab dan bahasa timur lainnya seperti Urdu dan Ibrani ada 2 macam kata majemuk, yang pertama kata majemuk penghormatan dan yang kedua kata majemuk bilangan. Jadi, kata “Kami” di dalam Al-Quran itu merupakan kata majemuk penghormatan kepada Tuhan, bukan menunjukkan bahwa Tuhan lebih dari satu. Yang sering mempertentangkan ini adalah orang non arab yang tidak mengerti bahasa tersebut, sedangkan orang arab dan timur di sana tidak pernah memperdebatkan masalah ini karena itu bukanlah menunjukkan tuhan lebih dari satu, akan tetapi itu bentuk penghormatan kepada Tuhan. Contoh lainnya bisa kita temukan pada ayat Alkitab berbahasa Ibrani, kalau kita buka Kejadian pasal 1 ayat 1, maka pada ayat tersebut kata Tuhan disebut dalam bahasa Ibrani adalah “Elohim”.  Frase “im” pada kata Elohim adalah bentuk majemuk. Saya tidak pernah menemukan satu Alkitab pun menyatakan “Tuhan-Tuhan”. Tetapi kenapa tertulis “Tuhan”? Jawabannya adalah karena kata “im” bermaksud sebagai kata majemuk penghormatan kepada Tuhan.

Jadi sudah jelas bahwa Al-Quran tidak pernah mendukung dan mengajarkan Trinitas, karena Al-Quran memiliki prinsip ajaran utama, yaitu menyembah Allah Yang Maha Esa. Dan ajaran ini tidak akan berganti sampai hari Kiamat kelak.

Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." (Q.S. Al-Ikhlas : 1-4)

(Baca Juga : Apakah Al-Quran Makhluk?)

Semoga bermanfaat.
Share on Google Plus

- Yusri Triadi

liputanalquran.com
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment