Siapakah Bani Israil Menurut Al-Quran? PEMBAHASAN LENGKAP


Siapa Sebenarnya Bani Israil Itu?
Siapa Sebenarnya Bani Israil Itu?

Bani Israil adalah salah satu nama yang sering disinggung Al-Quranul Karim. Bani Israil juga dibahas dalam 3 agama Samawi, yakni Yahudi, Nasrani (Kristen) dan Islam. Ada yang mengatakan Bani Israil itu adalah Yahudi, ada juga yang mengatakan bahwa Bani Israil itu adalah negara Israel, dan lain sebagainya. Lalu mana sebenarnya pendapat yang benar? Pendapat yang benar tentu saja pernyataan yang terdapat di dalam Al-Quran. Karena Al-Quran memuat kisah yang benar dan kebenarannya tidak usah diragukan lagi.

Dari segi bahasa Arab, kata “bani” artinya keturunan, dan “Israil” artinya kekasih Allah, Israil merujuk kepada Nabi Ya’qub ‘alaihissalam. Nabi Ya’qub adalah anak dari Nabi Ishaq bin Ibrahim ‘alaihissalam. Jadi Nabi Ya’qub adalah cucu dari Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dari anaknya Ishaq ‘alaihissalam. Israil adalah nama lain sekaligus julukan yang diberikan Allah Ta’ala kepada Nabi Ya'qub 'alaihissalam, sebagaimana yang tertera pada ayat berikut ini,

Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis. (Q.S. Maryam : 58)

Semua makanan adalah halal bagi Bani Israil melainkan makanan yang diharamkan oleh Israil (Ya'qub) untuk dirinya sendiri sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah: "(Jika kamu mengatakan ada makanan yang diharamkan sebelum turun Taurat), maka bawalah Taurat itu, lalu bacalah dia jika kamu orang-orang yang benar." (Q.S. Ali ‘Imran : 93)

Jadi “Bani Israil” itu bermakna keturunan Israil alias keturunan Nabi Ya’qub ‘alaihissalam. Makna itu juga sejalan dengan sebutan Bani Adam untuk keturunan Nabi Adam ‘alaihissalam. Contohnya seperti yang disebutkan Al-Quran berikut ini,

Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu", (Q.S. Yaasiin : 60)

Jadi kita semua umat manusia adalah Bani Adam, karena kita keturunan Adam, keturunan manusia, bukanlah keturunan monyet ataupun kera.

Perlu untuk diketahui bahwa Nabi Ya’qub ‘alaihissalam memilih 12 anak dan di antaranya adalah Bunyamin dan  Yusuf ‘alaihissalam. Jadi ke-12 anak Nabi Ya’qub ‘alaihissalam adalah Bani Israil. Dan setiap anak-anak yang lahir dari ke-12 anak Ya’qub ‘alaihissalam maka mereka adalah Bani Israil.

Akan tetapi apakah kita boleh menyebut Bani Israil dengan Yahudi? Jawabannya adalah boleh, karena memang terkadang Allah menyebutkan Bani Israil dengan Yahudi. Salah satunya adalah ayat berikut,

Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani." Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar." (Q.S. Al-Baqarah : 111)

Kejahatan yang dilakukan orang Yahudi banyak sekali, di antaranya adalah mereka membunuh para nabi sebagaimana yang diceritakan Al-Quran,

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yang memamg tak dibenarkan dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, maka gembirakanlah mereka bahwa mereka akan menerima siksa yg pedih. (Q.S. Ali ‘Imran : 21)

Banyak yang berkata bahwa Bani Israil itu adalah kaum  Nabi Musa ‘alaihissalam dan yang lainnya mengatakan bahwa Bani Israil itu adalah kaum Nabi ‘Isa ‘alaihissalam. Lalu mana yang benar? Keduanya benar sebagaimana keterangan Al-Quran,

Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku, (Q.S. Al-Israa’ : 2)

Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (Q.S. Ash-Shaff : 6)

Akan tetapi Bani Israil bukan hanya kaum Nabi Musa dan Nabi ‘Isa saja, karena kaum Nabi Dawud ‘alaihissalam juga Bani Israil.

Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. (Q.S. Al-Maa’idah : 78)

Banyak para nabi Allah Ta'ala yang diutus kepada Bani Israil selain ketiga nabi di atas seperti Nabi Yahya 'alaihissalam, Nabi Zakariyya 'alaihissalam dan lain sebagainya.

Jadi kesimpulannya adalah bahwa Bani Israil itu adalah keturunan dari Nabi Ya’qub ‘alaihissalam. Siapa saja yang merupakan keturunan Nabi Ya’qub ‘alaihissalam maka dia adalah Bani Israil. Maka tidak heran jikalau banyak para nabi yang diutus kepada Bani Israil. Bani Israil jugalah yang telah membunuh para nabi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Bani Israil juga bisa disebut Yahudi dan sekarang mengembangkan sebuah negara yang kita kenal dengan nama Israel. Akan tetapi saat ini tidak semua Yahudi itu keturunan Nabi Ya’qub ‘alaihissalam, karena jikalau seseorang berpindah agama maka bisa saja dia bukanlah keturunan dari Ya’qub ‘alaihissalam.

Hal ini juga semakin memperjelas bahwa Nabi Ibrahim ‘alaihissalam bukanlah seorang Yahudi. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa beliau memiliki 2 anak, yaitu Isma’il ‘alaihissalam (dari Siti Hajar) dan Ishaq ‘alaihissalam (dari Siti Sarah). Dari Nabi Isma’il lahirlah nabi kita tercinta yakni Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sedangkan dari Nabi Ishaq lahirlah banyak nabi-nabi seperti Yusuf ‘alaihissalam, Musa ‘alaihissalam dan juga ‘Isa ‘alaihissalam. Jadi pusatnya adalah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, maka Nabi Ibrahim ‘alaihissalam juga disebut sebagai Abul Anbiyaa’ yang berarti bapak para nabi karena dari beliaulah banyak sekali para nabi yang lahir. Beberapa di antaranya seperti yang saya sebutkan di atas, termasuklah baginda kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sekedar pengetahuan bahwa semua nabi adalah satu agama dan satu syariat.

Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku. (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 92)

Semoga pembahasan ini bermanfaat.


Share on Google Plus

- Yusri Triadi

liputanalquran.com
    Blogger Comment
    Facebook Comment

2 komentar: