Menyampaikan Pesan Islam Kepada Non Muslim

Menyampaikan Pesan Islam Kepada Non Muslim
Menyampaikan Pesan Islam Kepada Non Muslim

Islam adalah agama rahmatan lil alamin dan agama yang mengantarkan kebahagiaan dunia dan akhirat bagi para pemeluknya. Sebagai sesama manusia yang saling menyayangi maka kami umat Islam begitu menginginkan saudara kami yang non muslim agar masuk Islam. Karena kami mau masuk Islam bersama keluarga kami dan juga teman-teman yang sangat kami sayangi. Ketahuilah bahwa Islam adalah agama yang mendapat klarifikasi langsung dari Allah sebagai agama yang benar.

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (Q.S. Ali ‘Imran : 19)


Al-Quran pun menginginkan kalian (non muslim) agar masuk Islam. Al-Quran juga menyuruh  kami agar mengajak kalian agar masuk ke dalam agama yang benar, agama yang dianut oleh para nabi dan agama yang datang dari Tuhan.

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. An-Nahl : 125)

Mari kita masuk Islam, mari kita berpegang kepada suatu ketetapan yang tidak ada perselisihan di antara kita bahwa Tuhan kita itu Allah dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Karena hanya Islam sajalah yang benar-benar menyembah Allah Yang Maha Esa dan tidak menyekutukan-Nya. Orang Yahudi mengingkari Allah dan orang Nasrani mengingkari ketauhidan Allah dengan Trinitasnya.

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah." Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)." (Q.S. Ali ‘Imran : 64)

Mari kita beriman kepada Allah, tuhan kami dan tuhan kamu juga.

Maka karena itu serulah (mereka kepada agama ini) dan tetaplah sebagai mana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah: "Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil diantara kamu. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah kembali (kita)." (Q.S. Asy-Syuura : 15)


Bukankah di Taurat dan Injil juga sudah dijelaskan mengenai Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam? Tetapi para rahib Kristen dan pendeta Yahudi sudah mengubah isi daripada kitab tersebut, sehingga kita tidak akan menjumpai lagi nama Muhammad dan penjelasan Muhammad di dalamnya.

(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Q.S. Al-A’raaf : 157)

Bahkan para rahib Kristen dan ulama Yahudi juga mengenal Muhammad sebagaimana mereka mengenak anak-anaknya.

Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al-Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah : 146)

Nabi Musa ‘alaihissalam juga memerintahkan untuk menyembah Allah semata

Musa menjawab: "Patutkah aku mencari Tuhan untuk kamu yang selain dari pada Allah, padahal Dialah yang telah melebihkan kamu atas segala umat. (Q.S. Al-A’raaf : 140)

Nabi ‘Isa (Yesus Kristus) pun menyembah Allah. Beliau memerintahkan kepada pengikutnya agar menyembah Allah dan tidak menyekuukan-Nya

Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus." (Q.S. Ali ‘Imran : 51)

Tidakkah kalian takut azab Allah menimpa kalian? Barangsiapa yang mati berada dalam kekafiran, baik itu dalam keadaan Yahudi, Nasrani, Buddha, Hindu, Konghucu, Shinto, Ateis, Agnostik dan lain sebagainya, maka kalian akan masuk ke dalam neraka Jahannam. Kalian akan kekal di neraka.

Dan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. (Q.S. Al-Mulk : 6)

Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (Q.S. Al-Bayyinah : 6)

Kami tidak ingin kalian menyesali kekafiran kalian. Karena orang-orang kafir kelak di akhirat menginginkan agar mereka menjadi seorang muslim

Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim. (Q.S. Al-Hijr : 2)

Kelak orang-orang kafir (non muslim) akan menyesal karena mereka belum beriman. Mereka akan menyesal dan berharap agar kembali lagi ke dunia. Mereka ingin beriman dan berbuat amal sholih.

Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah kami ke dunia), maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim." (Q.S. Al-Mu’minuun : 107)

Tetapi Allah tidak mengizinkan mereka.

Allah berfirman: "Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku. (Q.S. Al-Mu’minuun : 108)

Saya mengajak kepada kalian semua yang non muslim agar masuk ke dalam agama Islam. Karena kami menyayangi kalian sebagaimana seorang ayah sayang kepada anaknya, sebagaimana seorang anak yang menyayangi orang tuanya. Tetapi bagaimanapun juga kami muslim juga tidak akan memaksa kalian. Kami juga tidak menghina agama kalian dan apa yang kalian yakini. Karena dakwah Islam tidak akan sampai kepada kalian kalau begitu caranya. Yang terpenting sudah jelas mana yang benar dan mana yang salah.

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah : 256)

Kalau Allah menghendaki kalian akan mendapat petunjuk maka kalian akan masuk Islam. Itulah harapan kami semuanya.

Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku." Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al-Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam." Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Q.S. Ali ‘Imran : 20)

Tetapi kalau Allah belum menghendakinya maka kalian akan tetap dalam kesesatan.

Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan. (Q.S. An-Nahl : 93)

Mari masuk Islam dan sama-sama masuk ke dalam surga Allah Jalla Jalaluh.

Tunjukila kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai (Yahudi) dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat (Nasrani). (Q.S. Al-Fatihah : 6-7)

…Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk. (Q.S. Thaahaa : 47)


Semoga Allah beri orang-orang nonmuslim hidayah agar masuk Islam.
Share on Google Plus

- Yusri Triadi

liputanalquran.com
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment