Seputar Melihat Wajah Allah dan Kontradiksinya di Alkitab


Melihat Wajah Allah Menurut Alkitab
Melihat Wajah Allah Menurut Alkitab
Orang-orang Kristen harus mempercayai bahwa Alkitab adalah firman Tuhan, karena kalau tidak untuk apa mereka menjadi Kristen. Bukan menjadi rahasia umum lagi baik di kalangan Kristen maupun seluruh dunia bahwa Alkitab yang ada saat ini bukanlah sepenuhnya firman Tuhan. Ini dibuktikan dengan berbagai ayat yang saling bertentangan satu sama lainnya, kesalahan sains, kesalahan ajaran dan ayat-ayat yang seharusnya tidak termasuk ke dalam firman Tuhan.

(Baca Juga : Wajib Bagi Umat Islam Mencintai Nabi 'Isa)

Pada tulisan kali ini kita akan membahas mengenai “Melihat Wajah Allah dan Kontradiksinya di Alkitab.” Di dalam Alkitab, terdapat perbedaan alias kontradiksi mengenai resiko daripada melihat wajah Allah. Perhatikanlah ayat di bawah ini,

Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: "Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!" (Kejadian 32 : 30)

Ayat di atas menjelaskan bahwa Yakub telah melihat Allah berhadapan muka dan dia dalam kondisi baik-baik saja. Sedangkan pada ayat ini,

Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup." (Keluaran 33 : 20)

Dijelaskan pada kitab Keluaran di atas bahwa tidak ada orang yang memandang Allah dapat hidup alias saat melihat Allah maka orang tersebut pasti mati. Akan tetapi bagaimana dengan Musa yang telah berhadapan muka dengan Tuhan tetapi dia masih hidup?

Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya; kemudian kembalilah ia ke perkemahan. Tetapi abdinya, Yosua bin Nun, seorang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu. (Kejadian 33 : 11)
Sedangkan pada Yohanes disebutkan bahwa tidak seorangpun yang pernah melihat Allah

Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya. (Yohanes 1 : 18)

Tetapi lagi-lagi ini bertentangan dengan ayat di bawah ini yang menyatakan bahwa ada yang dapat melihat Allah dan masih hidup bahkan bisa makan dan minum.

Dan naiklah Musa dengan Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel. Lalu mereka melihat Allah Israel; kaki-Nya berjejak pada sesuatu yang buatannya seperti lantai dari batu nilam dan yang terangnya seperti langit yang cerah. Tetapi kepada pemuka-pemuka orang Israel itu tidaklah diulurkan-Nya tangan-Nya; mereka memandang Allah, lalu makan dan minum. (Keluaran 24 : 9-11)

Ayat lainnya pun saling membantah satu sama lainnya, ayat di bawah ini menyebutkan bahwa “seorangpun tak pernah melihat Allah” dan “memang manusia tidak dapat melihat Dia.”

Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin. (1 Timotius 6 : 16)

Kalau kita melihat ayat-ayat di atas sangat jelas sekali kontradiksi dan pertentangan yang terdapat di Alkitab. Ayat yang satu mengatakan bahwa seseorang dapat melihat wajah Allah, dapat memandang Allah dan masih hidup setelah itu. Akan tetapi ayat yang lainnya menyatakan bahwa Allah tidak dapat dilihat, seorangpun tidak pernah melihat-Nya dan memang manusia tidak dapat melihat Allah. Bukan hanya satu dua ayat saja, tapi ayat-ayat di atas sudah menunjukkan dengan jelas bahwa kontradiksi Alkitab sepertinya bukan hal yang luar biasa, kontradiksi di Alkitab seperti sudah biasa dan menjadi hal yang wajar bagi setiap orang bahkan para pemeluk agama Kristen.

Tetapi ketika dikatakan bahwa ada kotradiksi mereka tidak percaya, bahkan ada pendeta yang mengatakan bahwa Alkitab itu tidak mungkin ada kontradiksi di dalamnya, ayat yang satu itu melengkapi ayat yang lainnya. Tapi itu hanya pendapat mereka saja, buktinya sudah jelas sekali seperti ayat-ayat yang saya lampirkan di atas. Kalau tidak percaya buka saja Alkitab dan temukan sendiri kontradiksi di Alkitab anda. Terserah dalam versi apa dan tahun berapa terbitannya.

Semakin hari Alkitab semakin menunjukkan kekurangan dan kelemahannya, sedangkan Al-Quran semakin lama semakin menunjukkan kebenarannya dari berbagai belahan penjuru dunia. Maka dari itu sudah seharusnya umat Kristen keluar dari kepercayaannya dan segera masuk ke dalam agama Islam. Karena ketika seseorang mati dalam keadaan kafir maka kelak dia akan ditempatkan ke dalam neraka Jahannam. Maka dari itu, sebelum semuanya terlambat sudah seharusnya secepatnya bertaubat dan kembali kepada ajaran Yesus yang sebenarnya, yaitu Islam.
Semoga bermanfaat.
Share on Google Plus

- Yusri Triadi

liputanalquran.com
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment