Kesesatan Sy'iah dan Renungan Bagi Para Pemeluknya


Syiah
Syiah
Syiah yang akan kita bahas kali ini adalah Syiah Imamiyah yang mengimani 12 imam dan terlalu berlebihan kepada Ahlul Bait Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Syiah menyatakan bahwa mereka mencintai Ahlul Bait akan tetapi sikap mereka juga merendahkan Ahlul Bait. Salah satu kepercayaan yang harus mereka imani adalah menyatakan bahwa para sahabat, baik itu dari kalangan Anshar dan Muhajirin adalah kafir kecuali 4 orang (salah satunya adalah Salman Al-Farisy radhiyallahu ta’ala ‘anhu karena berasal dari Persia). Mereka juga meyakini bahwa para istri Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan menaruh dendam kesumat kepada para sahabat, terutama terhadap Abu Bakar, ‘Umar bin Khaththab, ‘Utsman bin ‘Affan, ‘Aisyah binti Abu Bakar dan Hafshah binti ‘Umar. Mereka bahkan tidak segan menyatakan bahwa mereka semua adalah penghuni neraka dan telah kafir terhadap agama Islam (murtad). Semoga Allah menjauhi kita dari kepercayaan sesat ini.

(Baca Juga : Benarkah Para Habib Keturunan Nabi?)

Tidakkah mereka membaca Al-Quran dan Sunnah bahwa Allah Ta’ala menyayangi para sahabat, meridhoi mereka, dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah menjadi saksi akan kebenaran dan perjuangan mereka dalam dakwah Islam. Bahkan 10 sahabat yang sudah dijamin masuk surga juga dinyatakan kafir dan masuk neraka oleh Syi’ah, sungguh ini adalah suatu bentuk keimanan yang sudah jauh sekali tersesat dari Islam. Dan tidak lupa mereka juga mengimani bahwa Al-Quran sudah berubah, tidak dalam bentuk asli lagi dan Al-Quran yang kita miliki saat ini hanya 1/3 dari Al-Quran yang diturunkan kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Bagaimana mungkin mereka katakan bahwa Al-Quran tidak lengkap dan berubah sedangkan Allah sendiri yang menjamin terjaganya Al-Quran.

Untuk para penganut Syi’ah, tidak perduli kalian darimana pun atau suku apa kalian, renungilah ayat-ayat Al-Quran di bawah ini.

Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya). (Q.S. Al-Fath : 18)


Orang-orang mukmin yang dimaksud pada ayat di atas adalah 1400 orang sahabat yang berbaiat kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam saat perjanjian Hudaibiyah. Dan sudah seharusnya kita meridhoi apa yang Allah ridhoi atas sesuatu hal, termasuk orang-orang mukmin ini.

(Baca Juga : Kisah Nabi Luth Lengkap)

Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka, (Q.S. At-Taubah : 117)

Perlu untuk diketahui bahwa ada 30 ribu sahabat yang menyertai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ke Tabuk. Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah Ta’ala menerima taubat Nabi, orang-orang Muhajirin dan orang-orang Anshar yang mengikuti Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam saat masa-masa sulit. Seharusnya kita berdoa kepada Allah Ta’ala “Ya Allah ampunilah aku sebagaimana engkau mengampuni mereka.”

(Juga) bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah dan RasulNya. Mereka itulah orang-orang yang benar. (Q.S. Al-Hasyr : 8)

Ayat di atas berbicara mengenai orang-orang muhajirin, apa yang mereka lakukan? Mencari karunia dan keridhoan Allah Ta’ala, dan juga mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah yang disebut Allah Ta’ala sebagai orang-orang yang benar. Tidakkah kalian melihat hal ini wahai syi’ah?

Allah Ta’ala kemudian melanjutkan ayat ini,

Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung. (Q.S. Al-Hasyr : 9)

Tidakkah kalian melihat hal ini? Allah Ta’ala menyebut mereka orang-orang yang beruntung. Bukan hanya hal itu saja, Allah Ta’ala juga berkata kepada saya, anda dan kalian semua. Apa yang dikatakan Allah?

Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." (Q.S. Al-Hasyr : 10)

Itulah kesesatan-kesesatan syi’ah dan renungan bagi mereka semua, semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberi kalian hidayah dan petunjuk agar kalian kembali kepada agama Islam yang sesungguhnya, bukan syi’ah. Sadarlah bahwa kelak kalian akan mati dan akan dimintai pertanggung jawaban atas semua yang kalian lakukan selama hidup di dunia. Taubatlah sebelum Allah Subhanahu Wa Ta’ala mencabut nyawa kalian.
Semoga bermanfaat.
Share on Google Plus

- Yusri Triadi

liputanalquran.com
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment