Penyebutan dan Penjelasan Hari Sabtu di Dalam Al-Quran

Hari Sabtu di Al-Quran
Hari Sabtu di Al-Quran

Hari Sabtu adalah hari ketujuh di antara nama-nama hari di dunia ini. Meskipun banyak orang-orang beranggapan bahwa hari sabtu adalah hari keenam, sedangkan hari ketujuh adalah hari Minggu. Sebenarnya urutan hari-hari adalah sebagai berikut,
Ahad (Minggu)
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at
Sabtu
Lalu buktinya apa? Buktinya adalah nama-nama tersebut diambil dari bahasa Arab,
Ahad = Ahadun (Satu)
Senin = Isnaini (Dua)
Selasa = Tsalatsatun (Tiga)
Rabu = Arba’atun (Empat)
Kamis = Khamsatun (Lima)
Jum’at = Jumu’ah (berarti berkumpul karena saat itu orang-orang berkumpul melaksanakan Sholat Jum’at berjamaah di Masjid)
Sabtu = Sab’atun (Tujuh)

Jadi hari Sabtu adalah hari ketujuh jika kita telaah dari bahasa Arab. Di dalam Al-Quranul Karim hanya ada 2 hari yang disebut, yaitu hari Jum’at dan hari Sabtu. Pada tulisan ini kita hanya akan membahas hari Sabtu. Jadi, ada beberapa tempat di Al-Quran di mana hari Sabtu disebut. Mengenai hari Sabtu di Al-Quran, semuanya berhubungan dengan orang-orang Yahudi. Karena Allah Ta’ala mengkhususkan hari Sabtu untuk orang Yahudi, hari Sabtu diperintahkan Allah Ta’ala kepada orang-orang Yahudi untuk memperbanyak ibadah, memperbanyak amal-amal sholih dan meninggalkan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat dunia.

Lalu di ayat mana saja hari Sabtu disebut?

Ayat Pertama

Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik. (Q.S. Al-A’raaf : 63)

Ayat di atas menjelaskan tentang orang-orang Yahudi yang melanggar perjanjian pada hari Sabtu, saat itu ikan-ikan terapung-apung di permukaan air sedangkan di hari-hari lainnya ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Maka mereka pun melanggar perintah Allah Ta’ala dan mengambil ikan-ikan tersebut.

Ayat Kedua

Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang hina". (Q.S. Al-Baqarah : 65)

Ayat di atas tentang hukuman bagi orang-orang yang suatu ketika melanggar perjanjian di hari Sabtu, lihat penjelasan para surat Al-A’raaf ayat 63.

(Baca Juga : Bulan Sabit dan Purnama di Al-Quran)

Ayat Ketiga

Dan telah Kami angkat ke atas (kepala) mereka bukit Thursina untuk (menerima) perjanjian (yang telah Kami ambil dari) mereka. Dan kami perintahkan kepada mereka: "Masuklah pintu gerbang itu sambil bersujud", dan Kami perintahkan (pula) kepada mereka: "Janganlah kamu melanggar peraturan mengenai hari Sabtu", dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang kokoh. (Q.S. An-Nisaa’ : 154)

Ayat di atas membahas tentang larangan Allah Ta’ala yang diberikan kepada orang-orang Yahudi agar jangan melanggar peraturan pada hari Sabtu.

Ayat Keempat

Sesungguhnya diwajibkan (menghormati) hari Sabtu atas orang-orang (Yahudi) yang berselisih padanya. Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar akan memberi putusan di antara mereka di hari kiamat terhadap apa yang telah mereka perselisihkan itu. (Q.S. An-Nahl : 124)

Ayat di atas menjelaskan tentang kewajiban orang-orang Yahudi untuk menghormati hari Sabtu, di waktu itu Allah Ta’ala memerintahkan untuk memperbanyak ibadah, meningkatkan amal-amal sholih da meninggalkan pekerjaan-pekerjaan.

Ayat Kelima

Hai orang-orang yang telah diberi Al-Kitab, berimanlah kamu kepada apa yang telah Kami turunkan (Al -Quran) yang membenarkan Kitab yang ada pada kamu sebelum Kami mengubah muka (mu), lalu Kami putarkan ke belakang atau Kami kutuki mereka sebagaimana Kami telah mengutuki orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari Sabtu. Dan ketetapan Allah pasti berlaku. (Q.S. An-Nisaa’ : 47)

Ayat di atas menerangkan tentang orang-orang yang mendapat hukuman dari Allah akibat melanggar perjanjian pada hari Sabtu. Di antara hukuman itu adalah Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjadikan mereka yang melanggar tersebut kera dan ada juga yang menjadi babi, sebagaimana yang difirmankan Allah di tempat yang lain,

Katakanlah: "Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut?." Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus. (Q.S. Al-Maa’idah : 60)

Itulah penjelasan dan penyebutan Al-Quran tentang hari Sabtu. Sudah seharusnya kita mengambil I’tibar dan manfaat dari ayat-ayat di atas. Salah satu hikmah yang dapat kita ambil adalah jangan sekali-kali kita melanggar perintah Allah Ta’ala, jangan sekali-kali kita menuruti hawa nafsu kita yang menyebabkan Allah murka kepada kita. Mari taati perintah Allah Ta’ala dan tundukkan hawa nafsu kita dari hal-hal yang dilarang Allah Ta’ala.
Semoga bermanfaat.
Share on Google Plus

- Yusri Triadi

liputanalquran.com
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment